Labels
- Acase Leather Flip Book Jacket/folio for Apple Ipad 3g Table
- ARTIKEL
- ARTIKEL ISLAM
- DOWNLOAD TEMPELATE
- Flash Memory Card
- free tempelate
- HDMI TO HDMI 6 foot cable
- KOMPUTER
- Microsoft Office 2007
- Microsoft Office 2008
- Microsoft Office 2010
- open office
- PENDIDIKAN
- SERBA-SERBI
- TEMPELATE 3 COLOM
- TEMPELATE 2 COLOM
- TEMPELATE BLOGER
- Template Design
- TIPS
- TOKOH BERPENGARUH
- Western Digital WD Elements 2 TB USB 2.0 Desktop External Hard
- windows 10
- windows 7
- Windows Vista 2
MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN
A. PERENCANAAN KURIKULUM
Perencanaan kurikulum adalah proses komprehensif, ketika tujuan dan alat belajar diedentifikasikan sebagai berikut :
Perencanaan kurikulum adalah suatu proses ketika peserta dalam banyak tingkatan membuat keputusan tentang tujuan belajar, cara mencapai tujuan tersebut melalui situasi belajar mengajar, serta menelaah keefektifan dan kebermaknaan metode tersebut. Tanpa perencanaan kurikulum, sistematika berbagai pengalaman belajar tidak akan saling berhubungan dan tidak mengarah pada tujuan yang diharapkan.
Banyak langkah-langkah perencanaan kurikulum dilakukan oleh beberapa ahli, diantaranya adalah ( Dakir, 2004 :117) :
I. Proses Perencanaan
( Fondation of Education Planning, Unesco, 76 )
Tahap perencanaan
Diagnosis sistem
Formulasi tujuan
Perkiraan sumber
Perkiraan target
Contraints
Formulasi rencana
Elaborasi rencana
Evaluasi / revisi
Model Ralph Tyler (1950)
Menentukan tujuan
Memilih pengalaman-pengalaman pendidikan
Mengorganisir no. 2
Cara mengevaluasi
Model D.K.Wheeler (1967)
Menentukan tujuan
Memilih pengalaman pendidikan (belajar)
Menentukan materi pelajaran
Organisasi dan integrasi no. 2 dan 3
Evaluasi dan efektifitas pada no. 2,3,4 dalam pencapaian no. 1
Menurut Kaufman ada 6 langkah sebagai berikut :
Identifikasi masalah (kebutuhan)
Menentukan syarat-syarat dan alternatif
Memilih strategi pemecahan dari berbagai alternatif
Melaksanakan strategi pemecahan yang dipilih
Menentukan efektifitas hasil prestasi
B. IMPLEMENTASI KURIKULUM, PENJADWALAN
Implementasi merupakan suatu proses penerapan ide, konsep, kebijakan atau inovasi dalam suatu tindakan praktis sehingga memberikan dampak baik berupa perubahan pengetahuan , ketrampilan maupun nilai dan sikap. Implementasi kurikulum dapat juga diartikan sebagai aktualisasi kurikulum tertulis dalam bentuk pembelajaran. Implementasi kurikulum merupakan suatu proses penerapan konsep, ide, program, atau tatanan kurikulum kedalam praktek pembelajaran atau aktivitas-aktivitas baru, sehingga terjadi perubahan pada sekelompok orang yang diharapkan untuk berubah. Implementasi kurikulum juga merupakan proses interaksi antara fasilitator sebagai pengembang kurikulum dan peserta didik sebagai subjek belajar.
Implementasi kurikulum dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu :
Karakteristik kurikulum ; yang mencakup ruang lingkup ide baru suatu kurikulum dan kejelasannya bagi pengguna dilapangan.
Strategi implementasi ; yaitu strategi yang digunakan dalam implementasi, seperti diskusi profesi, seminar, penataran, lokakarya, penyediaan buku kurikulum dan kegiatan-kegiatan yang dapat mendorong penggunaan kurikulum dilapangan.
Karakteristik pengguna kurikulum, yang meliputi pengetahuan, ketrampilan, nilai dan sikap guru terhadap kurikulum, serta kemampuannya untuk merealisasikan kurikulum dalam pembelajaran. (Mulyasa, 2003 : 94)
Mars (1980) mengemukakan tiga faktor yang mempengaruhi Implementasi kurikulum, yaitu dukungan kepala sekolah, dukungan rekan sejawat guru, dan dukungan internal yang datang dari dalam diri guru sendiri. Dari berbagai faktor tersebut, guru merupakan faktor penentu disamping faktor-faktor yang lain. Dengan kata lain, keberhasilan Implementasi kurikulum disekolah sangat ditentukan oleh faktor guru, karena bagaimanapun baiknya sarana pendidikan apabila guru tidak melaksanakan tugas dengan baik, maka hasil Implementasi kurikulum (pembelajaran) tidak akan memuaskan. Dalam garis besarnya Implementasi kurikulum berbasis kompetensi mencakup tiga kegiatan pokok, yaitu pengembangan program, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi . (Mulyasa, 2003 : 95).
A. Pengembangan Program
Pengembangan kurikulum berbasis kompentensi (KBK) mencakup pengembangan program tahunan, program semester, program modul (pokok bahasan), program mingguan dan harian, program pengayaan dan remedial, serta program bimbingan dan konseling
B. Pelaksanaan Pembelajaran
Pembelajaran pada hakekatnya adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. Dalam interaksi tersebut banyak sekali faktor yang mempengaruhinya, baik faktor internal yang datang dari dalam diri individu maupun faktor ekternal yang datang dari lingkungan.
Dalam pembelajaran tugas guru yang paling utama adalah mengkondisikan lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan perilaku bagi peserta didik. Umumnya pelaksanaan pembalajaran mencakup tiga hal : pre test, proses dan post tes.
C. Evaluasi Hasil Belajar
Evaluasi hasil belajar dalam implementasi kurikulum berbasis kompetensi dilakukan dengan penilaian kelas, tes kemampuan dasar, penilaian akhir satuan pendidikan dan sertifikasi, bench marking, dan penilaian program
PENJADWALAN
Jadwal impelementasi digunakan sebagai patokan dalam menilai kemajuan implementasi. Pada program dengan orientasi trasformasi, penjadwalan mungkin merinci tanggal pertemuan untuk membicarakan reaksi guru terhadap metodologi baru dan persepsi mereka terhadap kemampuan siswa dalam mengadopsi program baru tersebut.
Tujuan lain dari penjadwalan adalah memfasilitasi rangkaian kejadian dan mengalokasikan waktu yang tepat untuk menyempunakan tugas-tugas yang diperlukan. Perencanaan waktu dalam implementasi diperoleh melalui analisis yang teliti dari program baru dan kebutuhan guru-guru dalam mengimplementasikannya.
C. EVALUASI KURIKULUM
1. Pengertian Evaluasi Kurikulum
Pengertian evaluasi : adalah salah satu rumusan mengenai “evaluasi“ menyatakan bahwa evaluasi adalah perbuatan pertimbangan berdasarkan seperangkat kriteria yang disepakati dan dapat dipertanggungjawabkan. (Morrison). Dalam rumusan itu terdapat tiga faktor utama, yakni (1) pertimbangan (judgment), (2) deskripsi obyek penelitian, (3) kriteria yang dapat dipertanggungjawabkan. (Oemar Hamalik, 1993 : 2)
Pertimbangan adalah pangkal dalam membuat keputusan. Membuat keputusan berarti menentukan derajat tertentu yang berkenaan dengan hasil evaluasi. Pertimbangna membutuhkan informasi yang akurat dan relevan serta dapat dipercaya.
Deskripsi obyek penelitian adalah perubahan perilaku sebagai suatu produk suatu sistem. Perilaku harus dijalaskan, dirinci dan dispesifikasikan sehingga dapat diamati dan diukur.
kriteria yang dapat dipertanggungjawabkan adalah ukuran-ukuran yang akan digunakan dalam menilai suatu obyek. Kriteria penilaian harus relevan dengan kriteria keberhasilan, sedangkan kriteria keberhasilan harus dilihat dalam hubungannya dengan sasaran program/kurikulum. Menurut Morisson, kriteria penilaian harus memenuhi persyaratan.(Oemar Hamalik, 1993 : 10 ) :
a. Relevan dengan kerangka rujukan dan tujuan-tujuan evaluasi dan tujuan-tujuan program/kurikulum
b. Diterapkan pada data deskriptif yang relevan dan menyangkut program/kurikulum.
2. Kegiatan Evalusai Kurikulum
Beberapa kegiatan evalusai kurikulum yang perlu dilakukan adalah :
Mengamati hasil belajar siswa yang bersifat khusus. Cirinya adalah :
Adanya rumusan tingkah laku yang jelas
Rumusan tujuan (tingkah laku) yang jelas tersebut dapat diukur dan dapat diamati
Tingkah laku tersebut dapat diukur dengan alat ukur tertentu
Menggunakan alat evaluasi untuk menemukan kelemahan-kelemahan, kebutuhan-kebutuhan dan minat para siswa secara individual
Mendesain pengajaran yang akan dilaksanakan
Mengadakan penilaian secara terus menerus terhadap pelaksanaan pengajaran
Mengadakan kontrol terhadap tingkah laku siswa yang diharapkan tercapai melalui langkah-langkah sebagai berikut :
Melakukan analisis terhadap perbedaan individual para siswa
Mengadakan prosedur pengajaran dengan mempertimbangkan metode-metode yang dianggap paling baik yang berlaku bagi penyelenggaraan pendidikan yang lainnya.
Mengdakan perbaikan pengajaran. Hal-hal yang diperbaiki itu meliputi teori-teori (model pengajaran yang sistematis) dengan cara menghimpun sejumlah pengalaman mengajar lalu dievaluasi.
3. Aspek-aspek yang perlu Dievaluasi
Sehubungan dengan aspek-aspek yang akan dievalusai maka ditentukan pula kegiatan evaluasi apa yang akan dilakukan :
Evaluasi terhadap tingkat ketercapaian tujuan yang telah dirumuskan
Evaluasi terhadap tugas-tugas pengajaran yang telah dilaksanakan
Evaluasi terhadap rumusam materi (program) pengajaran
Evaluasi terhadap keterlibatan orang tua dalam membantu putra-putrinya dalam belajar
Mengadakan kegiatan pengamatan
Studi terhadap siswa-siswa yang menemui kegagalan belajar
Evaluasi terhadap sistem penyajian (metode-metode mengajar yang digunakan dalam menyajikan materi pelajaran)
Studi terhadap pemberian bimbingan kepada para siswa oleh guru
Studi terhadap kemampuan para siswa secara perseorangan.
DAFTAR PUSTAKA
Hamalik, O. 1999. Evaluasi Kurikulum
0 comments:
Post a Comment